Memahami setting penelitian. peneliti harus mengenal setting dari sebuah penelitian yang akan dilakukan dan peneliti perlu melakukan kontak awal pada para informan kunci agar dapat melakukan pengambilan data dengan baik.
Pertanyaan iteraktif. Adanya kemampuan peneliti dalam mengajukan pertanya – pertanyaan feedback berdasarkan alur tema diskusi atau wawancara. Pertanyaan – pertanyaan dimaksudkan untuk mengkonfirmasi apa yang telah disampaikan informas selama wawancara
Temuan yang beda dengan kajian literatur. Agar suatu analisis memiliki validitas internal yang baik maka diperlukan untuk mencantupkan tema – tema utama yang ada pada lapangan penelitian, tetapi tema tersebut tidak sesuai dengan kajian literatur. Yang diperlukan hanyalah kenapa data – data muncul dalam setting penelitian da situasi nyatanya.
2) Transferability (Validitas Eksternal)
Validitas ini dugunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil dari suatu analisis data penelitian dapa diaplikasikan dengan setting dari penelitian yang lainnya. Dalam validitas ini diperlukan untuk menjelaskan beberapa hal – hal berikut:
- Konteks organisasi/komunitas yang diteliti
- Persyaratan menjadi informan penelitian
- Jumlah partisipan yang berpartisipasi
- Alasan penggunaan metode penelitian tertentu
- Waktu yang dibutuhkan untuk wawancara/FGDs/observasi
- Waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan penelitian tersebut (Shenton, 2004).
3) Dependability
Validitas ini dapat juga disebut dengan reliabilitas. Sebuah penelitian reliabe adalah melakukan pengulangan atau replikasi suatu penelitian tersebut. pengujian ini dilakukan dengan cara mengkoreksi atau audit terhadap keseluruhan proses penelitian yang dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing.
4) Conformability
Suatu penelitian dapat dikatakan objektif apabila hasil dari penelitian telah mendapatkan kesepakatan banyak orang.
Uji Validitas
Disini pengujian validitas dapat dibagi menjadi dua yaitu:
- Validitas Faktor
Pengukuran akan dapat dilakukan apabila item yang tersusun menggunakan lebih dari satu faktor dan antar faktor memiliki persamaan. Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan dari faktor)
- Validitas Item
Validitas ini dapat ditunjukkan dari adanya korelasi atau dukungan anatar item total, perhitungan ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor item dengan skor item lainnya. Apabila item lebih dari satu faktor maka caranya adalah mengkorelasikan anatar skor item dengan skor faktor lalu mengkorelasikan antar skor item dengan skor total faktor (penjumpalah dari beberapa faktor)
Baca juga: Pengertian Dan Contoh Skala Likert
Contoh Pengujian Validitas Kuesioner dengan Excel
Berikut adalah cotoh cara dari uji validitas dengan menggunakan aplikasi microsoft exel:
1) Masukan data-data dari Kuesioner atau angket ke Program Aplikasi Microsoft Excel.
2) Tambahkan kolom “Total” pada kolom terakhir.
3) Di baris paling bawah pertanyaan yang bersangkutan, contohnya di Pertanyaan ke-1 yaitu di sel B18, ketikan CORREL(blok dari B3 ke B17; dan blok dari G3 ke G17). Sebelum tutup kurung tekan F4 di belakang G7 untuk memunculkan tanda dolar $ di array2, Contohnya =CORREL(B3:B17;$G$3:$G$17)
Catatan: Rumusnya adalah =CORREL(array1;array2)
Contohnya seperti tabel dibawah ini :