Ketuk (X) Untuk Menutup

Selamat Datang

Di RODABLOG

×

Uji Hipotesis Satu Sampel Dan Dua Sampel


Uji Hipotesis Satu Sampel Dan Dua Sampel – Suatu penelitian pasti membutuhkan sampel pengujian yang akan digunakan sebagai data yang diuji. Sembelum membahas tentang sampel mungkin akan dijelaskan terlebih dahulu populasi.

Populasi adalah suatu objek total yang memiliki ciri – ciri tertentu. Ciri -ciri yang dimiliki populasi ini sangat berperan pada sebuah penelitian yang nantinya akan dapat menghasilkan suatu hipotesis



Populasi memiliki dua jenis yaitu populasi sampling dan populasi sasaran. Perbedaan yang terdapat pada kedua populasi tersebut yaitu untuk populasi sampling merupakan keseluruhan dari objek yang akan diteliti, sedangkan untuk populasi sasaran memiliki objek yang hanya akan diteliti. Untuk lebih jelasnya lihatlah contoh berikut :

  1. Siswa SMA 1 menerima beasiswa. Beasiswa yang diberikan untuk siswa diterima melalui jalur snmptn
  2. Seluruh warga RT 37 berkumpul dan untuk anggota kepengurusan RT 37 menyiapkan acara

Dapat dilihat untuk contoh pertama siswa SMA 1 merupakan populasi sampling sedangkan siswa yang diterima snmptn adalah siswa sasaran, begitu pula deng contoh – contoh lainnya.

Baca juga: Cara Uji Hipotesis Uji-F Dengan SPSS

Banyak dari kategori populasi yang akan dijadikan objek suatu penelitian dapat disebut dengan jumlah populasi. Contohnya adalah siswa yang diterima perguruan tinggi jalur snmptn.

Sedangkan untuk banyak suatu unsur dan unit yang ada didalam kategori suatu penelitian dapat disebut juga dengan unsur populasi. Untuk contohnya adalah jumlah masing – masing siswa di masing – masing universitas yang diterima melalui jalur snmptn.

Setelah kita mengetahui tentang populasi maka selanjutnya akan dibahas tentang sampel. Sampel merupakan perwakilan dari populasi yang ciri – cirinya dapa digunakan untuk membuat sebuah hipotesis.

Sampel representativ merupakan sampel yang memiliki ciri karakteristik yang sama dengan ciri karakteristik dari suatu populasinya. Sedangkan suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data sampel atau data dari suatu populasi dapat disebut dengan teknik sampling.

validasi dalam suatu penelitian dapat dipengaruhi oleh jelas atau tidaknya populasi yang diambil atau dipilih dan ketepatan dalam pengambilan data sampelnya. Suatu sampel memiliki 2 cara untuk didapatkan yaitu dengan sensus dan survei.

Data sampel yang telah didapatkan akan digunakan untuk menguji suatu hipotesis. Pengujian tersebut dilakukan untuk mendapatkan sebuah keputusan atau sebuah pernyataan yang tetap (baku). Pengujian dilakukan dapat menggunakan satu sampel atau dua sampel.

Baca juga: Cara Uji Hipotesis Uji-T Dengan SPSS

Pengujian Satu Sampel

Pengujian satu sampel memiliki arti yaitu suatu prosedur uji statistic dengan bahan yang akan diuji hanya memiliki satu variabel dan julahnya relative terbatas. Pengujian ini dapat dilakukan apabila suatu penelitian mengalami hal – hal berikut :

  • Adanya beda rata – rata sampel dan nilai tersebut digunakan pada hipotesis
  • Suatu sampel yang diuji memiliki beda rata – rata dan nilai median
  • Suatu sampel pengujian memiliki beda rara – rata dan nilai peluangnya
  • Adanyanya beda statisik dari nilai yang berubah dengan titik nol

Dibawah ini merupakan suatu kondisi yang harus dipenuhi apabila ingin menggunakan pengujian satu sampel yaitu :

  1. Jenis data yang digunakan adalah interval atau rasio.
  2. Sampel yang terpilih dari populasi harus bersiftar random.
  3. Tidak terdapat data yang bersifat outlier (ekstrim kiri atau kanan).
  4. Varians dari sampel dan populasi bersifat homogen.

Pengujian Dua Sampel

Pengujian ini memiliki arti yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan dua populasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui  apakah parameter dari masing – masing populasi berbeda atau tidak, maka pengujian yang dilakukan adalah pengujian beda dua mean. Lalu untuk pendekatan yang dapat digunakan untuk pengujian ini adalah distribusi Z (uji Z) ataupun apat menggunakan distribusi T (uji T).

Uji Z dapat digunakan apabilan standar deviasi dari populasi tersebut diketahui dan jumlah sampel yang digunakan besar (>30). Untuk uji T sendiri dibedakan menjadi dua yaitu saling berpasangan  (dependen) dan saling bebas (independen).

  • Dependent Sampel T – Test. Pengujian ini dilakukan apabila rata – rata dari kedua dampel saling berpasangan, maksudnya adalah nilai dari salah satu sampel akan berkaitan dengan sampel lainnya.
  • Independen Sampel T – Test. Pengujian memiliki sampel yang berbeda. Artinya nilai dari masing – masing sampel tidak berkaitan sama sekali.

Baca juga: Uji Hipotesis Asosiatif Non Parametrik

Contoh Kasus

Berikut adalah contoh kasus dari masing – masing pengujian yaitu :

Uji Satu Sampel Dengan Menggunakan SPSS

Fakultas Bahasa dari suatu perguruan tinggi mengadakan tes toefl dengan nilai rata – rata dari seluruh mahasiswa pada tes sebelumnya adalah 415 dengan deviasi standar 55. Berikut adalah tabel dari sok toelf mahasiswa :