Transistor MOSFET – Field Effect Transistor atau yang biasa disingkat dengan FET adalah suatu komponen elektronika yang menggunakan medan listrik. Field Effect Transistor atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai transistor medan ini pertama kali diciptakan oleh Julius Edgar pada tahun 1926 dan Oscar Hell pada tahun 1934.
Komponen transistor ini dinamakan Field Effect atau Efek Medan karena dalam pengoperasinya tergantung dari tegangan atau medan listrik yang ada pada input gerbangnya. FET sendiri merupakan transistor yang mempunyai tiga terminal kaki, yaitu Gate (G), Drain (D), dan Source (S).
FET berbeda dengan komponen transistor pada umumnya yang bisa digunakan sebagai penghantar jika mendapat arus basis. Transistor ini baru bisa digunakan sebagai penghantar jika mendapat tegangan. Ketiga kakinya juga memiliki perbedaaan. Untuk kanal N dibuat dari semikonduktor tipe N, sedangkan kanal P dibuat dari semikonduktor tipe P. Pada transistor FET ini di bagian atasnya dinamakan dengan drain sedangkan bawahnya dinamakan source.
Pada bagian sisi kiri dan kanan akan nampak implant semikonduktor yang memiliki tipe berbeda. Di bagian terminal kedua sisinya akan terhubung antara satu sama lain secara internal atau yang biasa disebut dengan Gate.
Baca juga: Komponen Elektronika Pasif Dan Aktif
Pengertian Field Effect Transistor
Pengertian Field Effect Transistor (FET) secara umum adalah komponen elektronika aktif yang membutuhkan medan listrik sebagai pengendali konduktifitas. Fungsi komponen transistor jenis ini hampir sama dengan transistor bipolar lainnya. Perbedaannya bisa dilihat dari pengendalian arus output.
Arus output pada Field Effect Transistor akan dikenalikan oleh tegangan input FET. Sementara itu, arus output (IC) yang ada pada trnsistor bipolar akan dikendalikan oleh arus input (IB). Untuk perbedaan yang paling nampak terletakan pada transistor bipolar (NPN dan PNP) dengan FET, yang dimana pada penggendaliannya biasa menggunakan arus dan pada FET umumnya menggunakan tegangan.