Ketuk (X) Untuk Menutup

Selamat Datang

Di RODABLOG

×

Pengertian, Jenis Dan Fungsi Semikonduktor


Untuk memproses berbagai bahan tersebut menjadi suatu komponen elektronika, maka harus melalui proses doping terlebih dahulu. Proses doping adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menambah ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni (semikonduktor intrinsik) sampai bisa merubah sifat atau karakter listriknya.

Adapun bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk menambah ketidakmurnian semikonduktor adalah Arsenic, Indium, dan Antimony. Bahan-bahan ini juga lebih dikenal dengan sebutan “Dopant”, sementara untuk semikonduktor yang sudah melalui proses “Doping” dinamakan dengan semikonduktor ekstrinsik.



Baca juga: Pengertian Dan Fungsi Triac

Jenis-Jenis Semikonduktor

Semikonduktor pada umumnya terbagi dalam 2 jenis, yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik. Untuk semikonduktor ekstrinsik dibedakan lagi menjadi dua bagian, yaitu semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai jenis-jenis semikonduktor tersebut:

  1. Semikonduktor Intrinsik (Murni)

Semikonduktor intrinsik atau yang biasa disebut semikonduktor murni merupakan bahan yang masih belum mendapat campuran doping sehingga struktur atomnya selalu netral. Semikonduktor intrinsik pada intinya adalah isolator karena mempunyai struktur atom yang sangat kuat. Sehingga semikonduktor ini mempunyai elektron valensi, yang dimana biasanya memiliki elektron valensi 4. Salah satu contoh dari semikonduktor intrinsi (murni) yang paling banyak dijumpai adalah silicon dan germanium.

  1. Semikonduktor Ekstrinsik (Campuran)

Semikonduktor ini sudah mendapat campuran doping sehingga akan mengubah struktur atomnya. Dengan mencampur semikonduktor murni, maka bisa menghasilkan 2 jenis semikonduktor ekstrinsik yaitu semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N.

  • Semikonduktor tipe P

Semikonduktor tipe P merupakan bahan yang terbuat dari semikonduktor intrinsik (murni) yang mendapat doping atom-atom lain yang kekurangan elektron sehingga jumlah lubang atau hole yang dimiliki jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah elektron bebasnya. Sehingga bahan ini mempunyai muatan positif. Semikonduktor yang memiliki muatan positif inilah yang biasa disebut dengan tipe P.