Ketuk (X) Untuk Menutup

Selamat Datang

Di RODABLOG

×

Pengertian, Cara Kerja Dan Rangkaian Saklar


Rangkaian Saklar SPDT

Rangkaian Saklar SPDT



  • Cara Kerja Saklar DPST

DPST merupakan singkatan dari double pole, single throw. Double pole memiliki arti bahwa unit berisi dua saklar identik, berdampingan, serta dioperasikan dengan tuas tunggal. Ini menandakan bahwa dua rangkaian secara terpisah dalam satu waktu yang dikendalikan dengan melalui satu dorongan.

Sakelar atau Switch DPSTSakelar atau Switch DPST

Saklar DPST biasa digunakan untuk menghidupkan atau mematikan dua rangkaian. Jenis saklar yang satu ini empat terminal, yang dimana terdiri dari dua input dan dua output.

Namun saklar DPST umumnya digunakan sebagai pengontrol 240 volt, kedua saluran supply harus dalam aktif, tetapi untuk kawat netral bisa dihubungkan secara permanen. Dalam hal ini jika saklar dimatikan maka arus akan mengalir dengan melalui dua rangkaian dan terputus ketika dimatikan.

  • Cara Kerja Saklar DPDT

DPDT merupakan saklar double pole double throw yang sebanding dengan saklar SPDT. Rute dua rangkaian secara terpisah, masing-masing dihubungkan dari dua input ke salah satu dari dua output. Posisi saklar dapat menentukan jumlah yang dimana masing-masing dari dua kontak bisa dialihkan.

 Sakelar atau Switch DPDTSakelar atau Switch DPDT

Lalu dalam mode ON-ON atau ON-OFF-ON mereka memiliki  fungsi seperti dua sklar SPDT secara terpisah yang dijalankan oleh aktuator yang sama. Dalam satu waktu, hanya ada dua beban saja yang bisa ON. Saklar DPDT bisa digunakan di berbagai aplikasi yang membutuhkan sistem kabel terbuka ataupun tertutup.

Adapun contohnya adalah permodelan kereta api yang umumnya menggunakan kerta api dalam skala kecil dan kereta api, jembatan dan juga mobil. Closed berarti sistem akan selalu ON setiap saat, sedangkan Open berarti bagian lain dalam kondisi On atau diaktifkan dengan melalui relai.

Bisa Anda lihat pada rangkaian berikut ini, koneksi A, B dan C membentuk sebuah pole saklar dan koneksi D,  E, dan E membentuk pole yang lainnya. Koneksi B dan E merupakan yang paling umum di setiap kutub atau pole. Apabila catu daya positif (Vs) masuk dalam koneksi B dan saklar diatur pada posisi yang paling atas, koneksi A berubah positif dan motor akan menjadi berputar hanya dalam satu arah.

Sedangkan jika saklar diatur pada posisi yang paling bawah, catu daya menjadi terbalik dan koneksi berubah positif sehingga motor akan menjadi berputar pada arah secara berlawanan. Pada posisi tengah, catu daya tidak akan terhubung langsung pada motor dan tidak berputar sama sekali.

Jenis saklar ini pada umumnya digunakan dibeberapa pengendali motor yang dimana untuk kecepatan motor tersebut harus dibalik.