Pengertian Dan Contoh Perhitungan Reaktansi Kapasitif – Pada rangkaian listrrik pasti terdapat sumber listrik yang digunakan rangkaian tersebut dan juga ada yang tidak perlu menggunakan sumber listrik (catu daya). Sumber arus listrik mempunya I pengertian adalah alat yang dapat menghasilkan suatu arus listrik. Sumber listrik sendiri dapat di jadikan menjadi dua kelompok yaitu sumber arus listrik yang searah atau disebut dengan DC dan sumber arus listrik yang tidak searah atau AC.
Sedangkan untuk reaktansi listrik memiliki pengertian merupakan hambatan yang timbul akibat adanya aliran listrik yang terjadi pada arus bolak – bali (AC). Dapat disebut juga dengan perlawanan pada sebuah rangkaian atau sirkuit elektronika kepada tegangan atau arus listrik karena terjadi induktansi atau kapasitansi. Reaktansi ini hampir memiliki kesamaan dengan resistansi atau dapat disebut dengan hambatan listrik dan dalam pengukurannya juga memilik satuan yang sama yaitu Ohm (Ω).
Baca juga: Pengertian Dan Contoh Perhitungan Reaktansi Induktif
Baca juga: Pengertian Band Stop Filter (BSF) Dan Cara Kerjanya
Keduanya memiliki perbedaan yaitu nilai dari reaktansi dapat diukur apabila suatu rangkaian telah dialiri arus listrik bolak – balik (AC). Hal itu disebabkan karena reaktansi hanya akan muncul apabila terjadi perubahan teganan atau arus listrik pada sebuah tegangan. Sedangkan untuk arus searah (DC) nilai dari tegangan dan arus listriknya tetap (tidak barubah – ubah) atau dapat disebut dengan konstan, sehingga tidak terjadi reaktansi pada rangakaian DC tersebut.
Dan untuk nilai resistansi juga memiliki perbedaan yaitu memiliki nilai yang tetap, sedangkan untuk reaktansi memiliki nilai yang bermacam – macam tergantung dari frekuensi dari tegangan AC yang diberikan. Jadi apabila terjadi perubahan pada frekuensi yang sedang diaplikasikan pada kapasitor memiliki efek yang cukup besar yaitu apabila semakin tinggi nilai frekuensi yang diaplikasikan pada kapasitor makan akan semakin rendah pula nilai dari reaktansi kapasitifnya, begitu pula sebaliknya.
Reaktansi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu reaktansi inuktif dan reaktansi kapasitif. Pada artikel kali ini akan dibahas tentang reaktansi kapasitif. Reaktansi kapasiti memiliki pengertian yaitu suatu hambatan yang ada pada kapasitor yang dialiri oleh arus listrik bolak balik (AC).
Kapasitor sendiri dapat diibaratkan sebagai baterai yang memiliki kapasitas kecil yang dapat menyimpan energi listik dan didasarkan pada beda potesial yang terdapat pada kedua kutubnya (anoda dan katoda). Apabila dialiri oleh arus listri searah (DC) maka arus tersebut akan mengalir selama proses pengisian dan akan berhenti apabila kapasitor sudah penuh.
Sedangkan dalam kapasitor yang dialiri olh arus bolak – balik (AC) maka arus akan berhenti sementara dan akan masuk kedalam kapasitor dan memiliki sifat sebagai penghambat dari aliran arus listrik saja. Rilai yang dihasilkan oleh rektansi kapasitif berbading terbalik dengan besar frekuensi arus listrik yang mengalir.
Baca juga: Pengertian Dan Fungsi Transduser
Baca juga: Pengertian, Menghitung Dan Rumus Impedansi
Rangkaian Reaktansi Kapasitif
Gambar diatas adalah salah satu rangkaian listrik yang menghasilkan reaktansi kapasitif. Berikut adalah komponen yang disusun dalam rangkaian sehingga menghasilkan reaktansi kapasitif.
Secara Paralel
Apabila kapasitor dirangkan secara paralel dengan resistor pada rangkaian yang dialiri arus bolak balik (AC), maka akan dapat mengetahui nilai impedasi dengan menggunakan rumus dibawah ini:
Keterangan:
Z = Impedansi (Ω)
R = Hambatan resistor atau resistansi (Ω)
Xc = Reaktansi kapasitif (Ω)
Secara Seri
Apabila kapasitor dirangkai secara seri dengan resistor pada rangkaian yang dialiri arus bolak – balik maka dapat mengetahui nilai impedansinya dengan menggunakan rumus berikut: