Ketuk (X) Untuk Menutup

Selamat Datang

Di RODABLOG

×

Pengertian, Cara Kerja Dan Fungsi Phototransistor


Pengertian, Cara Kerja Dan Fungsi Phototransistor – Komponen – komponen elektronika terdapat berbagai ragam salah satunya adalah sensor. Sensor dapat digunakan pada bebrbagai bidang pula. Sensor juga dapat digunakan pada bidang pencahaaan.



Jadi sensor cahaya merupakan sensor yang bekerja merubah muatan elektrik apabila terjadi perubahan nilai dari intensitas cahaya dan mengubahnya menjadi besaran listrik. Sensor sendiri umumnya digunakan untuk mendeteksi sesuatu. Oleh karena itu intensitas cahaya dapat mempengaruhi komponen elektronika sehingga dapat dibuat menjadi sebuah alat sensor.

Prinsip kerja dari sensor cahaya yakni menggunakan tingkat intensitas cahaya, sensor ini akan memiliki resistansi yang kecil apabila berada dalam kondisi terang (tingkat intensitas cahaya tinggi), sebaliknya apabila dalam kondisi gelap (tingkat intensitas cahaya rendah) maka sensor ini memiliki resistansi yang tinggi.

Baca juga: Pengertian Sensor Proximity

Sensor cahaya memiliki beberapa jenis komponen seperti LDR, solar cell, photo diode, dan photo transistor. Pada artikel kali ini akan membahas tentang photo transistor. Photo transistor memiliki pengertian yaitu salah satu jenis dari transistor yang memiliki bias basis berupa cahaya infrared. Dimana besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sebanding dengan tingkat intensitas cahaya yang diterima oleh komponen ini.

Jadi cahaya dari photo transistor akan menyerang basis menggantikan tegangan yang aslinya telah diterapkan ke basis. Olej karena itu phot transistor dapat memperkuat perbedaan sesuai dengan sinyal cahaya. Ketika photo transistor memiliki terminal dasa didalamnya, maka wilayah dasar dapat memungkinkannya unuk membiaskan cahaya dampak cahaya foto tansistor:

  • Jenis transistor ini dikendalikan oleh pemaparan cahaya. Ini seperti fotodioda yang mengendalikan BJT.
  • Photo Transistor dapat berupa salah satu jenis seperti BJT atau FET.
  • Jenis transistor ini biasanya ditutup dengan bahan plastik dan salah satu bagiannya dibiarkan terbuka atau transparan untuk cahaya.

Photo transistor dan cara kerjanya dapat bergantung pada beberapa faktor internah serta eksternalnya, berikut beberapa faktornya:

  • Intensitas arus foto akan lebih banyak dengan penguatan arus DC yang lebih tinggi.
  • Sensitivitas cahaya diberikan oleh rasio arus elektronik foto dengan fluks cahaya yang masuk.
  • Jika panjang gelombang bertambah, frekuensinya akan berkurang.
  • Jika area persimpangan kolektor-basis semakin lebar, Amplitudo arus foto yang ditimbulkan oleh foto-transistor akan semakin tinggi.

Baca juga: Pengertian Sensor, Karakteristik Dan Jenisnya

Simbol Photo Transistor

Berikut adalah bentuk dan simbol dari photo transistor yaitu:

Struktur Photo Transistor

Komponen sensor ini didesain secara khusus agar dapat mengidentifikasi cahaya, oleh karena itu sensor ini memiliki jangkauan wilayah basis serta kolektor yang besar. Sensor ini terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon serta germanium yang nantinya dapat membentuk struktur seperti homon junction.

Seiring berkembangnya jaman, sensor ini lebih menggunakan bahan semikonduktor galium arsinde, bahan ini termasuk dalam golongan semi – konduktor III-V. Adanya hal tersebut menyebabkan terbentuknya struktur hetero junction dimana bahan atau komponen tersebut akan berada pada kedua sisi persimpangan PN. Pada photo transistor memiliki kemasan yang transparan dan biasanya diletakkan pada area yang dapat menerima cahaya.

Baca juga: Pengertian Photodioda Dan Prinsip Kerjanya

Karakteristik Photo Transistor

Untuk karakteristik dari photo transistor yang sering digunakan dalam perancangan adalah sebagai berikut:

  • Dalam rangkaian jika menerima cahaya akan berfungsi sebagai resistansi.
  • Dapat menerima penerimaan cahaya yang redup (kecil).
  • Semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka semakin besar pula resistansi yang dihasilkan.
  • Memerlukan sumber tegangan yang kecil.
  • Menghantarkan arus saat ada cahaya yang mengenainya.
  • Penerimaan cahaya dilakukan pada bagian basis.
  • Apabila tidak menerima cahaya maka tidak akan menghantarkan arus

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa sumbu X merupakan VCE– ditunjukkan adanya tegangan yang diterapkan pada kabel kolektor ke kabel emitor dan untuk sumbu Y merupakan I.C – ditunjukkan bahawa arus kolektor yang mengalir pada rangkaian dalam mA.

Dapat dilihat juga pada kurva dibawah ini yang menunjukkan bahwa arus meningkan tergantung dari intesitas radiasi yang ada pada daerah dasar. Dimana sumbu X dpat menunjukkan tingkat iluminasai dan arus basis sumbu Y yang telah diplot didalamnya.