Ketuk (X) Untuk Menutup

Selamat Datang

Di RODABLOG

×

Pengertian, Jenis Dan Fungsi Optocoupler


Sementara itu, tanda panah mengarah ke simbol switch yang ada di bagian kanan. Hal ini memiliki arti bahwa cahaya yang akan dipancarkan oleh LED nantinya bisa diterima oleh switch.

Baca juga: Pengertian Dioda Foto Dan Cara Kerjanya

Jenis-Jenis Optocoupler



Ada banyak sekali jenis optocoupler yang beredar di pasaran, namun yang paling populer adalah optocoupler dari bahan semikonduktor. Komponen utama optocoupler ini menggunakan transmitter dari Light Emitting Diode (LED) dan receivernya menggunakan Phototransistor.

Selain itu, jenis-jenis optocoupler yang tak kalah populernya adalah sebagai berikut:

  1. LED Photodiode

LED Photodiode merupakan salah satu jenis optocoupler yang mampu menghasilkan arus listrik dengan cara mengkonversi dari cahaya yang ingin dideteksi. Adapun jenis-jenis cahaya atau sinar yang bisa didetaksi oleh LED Photodiode adalah sinar X, ultrafiolet, inframerah, dan cahaya tampak.

Jenis optocoupler ini banyak ditemukan di berbagai macam peralatan medis dan menjadi bagian yang memiliki peran penting di dalamnya. Selain itu, LED Photodiode juga banyak dijumpai pada kamera karena digunakan sebagai sensor untuk mengukur cahaya yang masuk.

  1. Lamp Photoresistor

Lamp Photoresistor merupakan jenis optocoupler yang memiliki basis semikonduktor. Jika ada cahaya yang jatuh mengenai Lamp Photoresistor, maka resistansinya akan semakin menurun. Jenis optocoupler yang satu ini biasa digunakan untuk rangkaian alat pendeteksi cahaya. Namun sangat tidak cocok jika digunakan sebagai pendeteksi perubahan cahaya secara cepat.

  1. LED LASCR (Light Activated SCR)

Jenis optocoupler yang selanjutnya adalah LED Light Activated SCR atau yang biasa disebut dengan LED LASCR. Optocoupler ini memiliki fungsi utama sebagai pemantik cahaya dalam sebuah rangkaian elektronik.

Ketika LED LASCR mendeteksi adanya cahaya yang masuk, maka hal inilah yang akan menentukan bagaimana kondisinya. Oleh karena itu, LED LASCR ini juga dikenal dengan sebutan switch otomatis. LED LASCR banyak diaplikasikan dalam HVDC dan di dalam lampu optik sebagai pengontrolnya.

Baca juga: Pengertian Sensor Proximity

Cara Kerja Optocoupler

Komponen optocoupler memang terdiri dari komponen LED dan phototransistor. LED yang ada pada optocoupler memiliki fungsi sebagai pemancar cahaya inframerah atau yang biasa disebut sebagai IR LED. Sinyal inframerah ini memiliki banyak kelebihan. Salah satunya ada pada ketahanannya yang jauh lebih baik daripada cahaya yang lainnya.

Sedangkan phototransistor sendiri adalah komponen semikonduktor yang memiliki tingkat kepekaan cukup tinggi terhadap cahaya. Alur kerja dari komponen optocoupler bisa dilihat pada penjelasan berikut ini:

  1. Awalnya arus listrik akan mengalir melalui IR LED, sehingga komponen ini dapat memancarkan sinyal input dalam bentuk cahaya inframerah.
  2. Dalam kondisi seperti ini, jumlah besaran arus listrik dapat mempengaruhi intensitas cahaya yang akan dipancarkan oleh IR LED. Kelebihan yang dimiliki oleh cahaya infra merah ada pada ketahanannya yang jauh lebih baik daripada cahaya yang tampak. Cahaya inframerah ini sendiri tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
  3. Cahaya inframerah yang telah dipancarkan tersebut akan dideteksi secara langsung oleh phototransistor dan mengakibatkan terjadinya hubungan atau Switch On pada transistor.
  4. Phototransistor akan menghasilkan output berupa sebuah kondisi dari proses mendeteksi cahaya inframerah sebagai output.

Cara kerja phototransistor sebenarnya tidak jauh berbeda dengan transistor bipolar biasa, namun yang membedakannya hanya pada terminal basenya saja. Terminal base yang ada pada phototransistor mempunyai tingkat kepekaan terhadap cahaya yang jauh lebih baik daripada transitor bipolar.

Aplikasi Optocoupler

Optocoupler biasa diaplikasikan sebagai driver yang ada pada rangkaian mikrokontroller, driver pada motor DC, DC dan AC power control. Bahkan juga banyak diaplikasikan pada komunikasi rangkaian yang biasanya dikendalikan oleh PC atau komputer.

Fungsi Optocoupler

Komponen optocoupler ini juga memiliki banyak fungsi. Beberapa diantaranya adalah sebagai switch atau saklar, sensor kecepatan, dan gerak otomatis. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai beberapa fungsi optocoupler tersebut:

  1. Sebagai Saklar atau Switch

Optocoupler yang digabung dengan komponen lain seperti kapasitor, resistor, dan dioda maka bisa dijadikan sebagai sebuah saklar sederhana. Rangkaian elektronik ini bisa dilakukan modifikasi atau bisa juga ditambahkan dengan komponen pendukung lain supaya bisa bekerja secara otomatis.

  1. Sensor Kecepatan pada Motor Hybrid

Fungsi dari komponen optocoupler yang kedua adalah motor hybrid. Lebih tepatnya biasa digunakan untuk mengukur terhadap kecepatan gerak pada motor tersebut. Komponen ini biasa dipasang pada posisi tengah-tengah diantara piringan yang ada pada rangkaian motor hybrid. Sehingga komponen optocoupler ini nantinya mampu menghasilkan data.

Data tersebut kemudian dikumpulkan untuk dilakukan analisis dan di olah. Selanjutnya akan dijadikan sebagai acuan untuk memilih jenis tenaga penggerak secara tepat untuk motor hybrid.

  1. Sebagai Sensor Gerakan Otomatis

Komponen optocoupler juga bisa digunakan sebagai sensor gerakan otomatis. Adapun contohnya adalah pada kran otomatis dan alat pengering tangan. Cara kerja dari kedua alat ini adalah dengan mendeteksi gerakan tanpa pengguna. Komponen elektronik yang ada pada kedua alat tersebut adalah timer dan komparator.