Selanjutnya akan menjelaskan cara kerja dimana function generator digunakan sebagai function generator output:
- Pertama adalah memilih tipe gelombang yang diperlukan. Caranya adalah dengan memutar saklar putar (rotary switch) yang ada pada control function.
- Memilih batas ukur atau range frekuensi dengan cara memutar saklar yang ada pada control range.
- Menghubungkan sinyal yang berasal dari keluaran utama (main output) menuju ke channel 10 scilloscope dan sinyal dari Sync output ke channel-2 oscilloscope. Setel trigger source yang ada pada channel-2 oscilloscope.
- Dengan adanya tombol pengatur, setel frekuensi sinyal, display dapat menampilkan pembacaan frekuensi.
- Dengan melalui tombol pengatur amplitudo maka atur amplitudo dari sinyal.
- Dengan menggunakan OFFSET maka atur DC Offset berdasarkan tingkat kebutuhan, yaitu mulai dari -10 Volt hingga +10 Volt.
- Sebelum menghubungkan function generator menuju ke beban luar (osilloscope, rangkaian audio), periksa impedans beban.
B. Cara Kerja Function Generator Sebagai Sweep Generator Output
- Menghubungkan terminal keluaran utama (main output) menuju channel-1 dari oscilloscope, keluaran ayunan (sweep output) menuju ke channel 2.
- Channel-2 dari oscilloscope kemudian akan memberikan tampilan bentuk gelombang gigi gergaji.
- Selanjutnya adalah mengatur kecepatan ayunan sinyal mulai dari 5 detik menjadi 10 mili detik. Caranya yaitu dengan menggunakan tombol RATE.
- Mengatur bagaimana penggunaan frekuensi seperti yang sudah dijelaskan pada funtion generator output.
- Membuat mode SWEEP On dengan cara menarik saklar RATE.
- Channel-1 akan memberikan tampilan gelombang ayunan (sweep wave).
- Mengatur lebar ayunan menggunakan tombol WIDTH.
C. Cara Kerja Function Generator Sebagai Frequency Counter
- Melakukan pemeriksaan posisi saklar yang ada pada control “Coupling”, untuk skalar pada posisi HF digunakan khusus untuk frekuensi yang melebihi 100 kHz. Sedangkan saklar pada posisi LF digunakan untuk frekuensi di bawah 100 kHz.
- Ketika function generator memiliki fungsi sebagai frequency counter (saklar yang ada dalam posisi counting mode), “EXT COUNTER LED” akan langsung menyala.
- Menghubungkan sinyal dari luar yang ingin dihitung frekuensinya dengan menggunakan “EXT COUNTER BNC”.
- Display akan memberikan tampilan nilai frekuensi dalam Hz/kHz.
Karakter Output Function Generator
Generator utama dan generator modulasi memiliki lima bentuk gelombang yang beragam, yaitu:
- Sinus
- Kotak
- Segitiga
- Ramp
- Dan Pulsa
Sistem Kerja Function Generator
Frekuensi pembawa akan dihidupkan oleh suatu osilator LC dalam kondisi stabil sehingga mampu menghasilkan suatu bentuk gelombang sinus yang baik dan tidak mempunyai dengung yang lumayan besar (modulasi derau).
Frekuensi osilasi dapat dipilih dengan melalui pengontrol rangkuman frekuensi serta cakera penyetel nonius (vernier). Rangkaian LC dibuat khusus untuk bisa menghasilkan sebuah keluaran yang selalu konstan sepanjang setiap rangkuman frekuensi.
Frekuensi kemudian akan memasuki penguat pita lebar. Dalam pita lebar ini ada proses yang dibantu dengan osiloskop sehingga mampu mengubah gelombang frekuensi seperti gelombang sinus, segitiga, dan kotak.
Cara Penggunaan Function Generator
Dalam penggunaannya, generator fungsi akan selalu membutuhkan osiloskop. Maka dari itu, pastikan terlebih dahulu bahwa generator fungsi dan osiloskop sudah dalam kondisi tersambung menggunakan kabel copling.
Setelah itu, lakukan pengaturan pada generator fungsi uantuk dapat menggunakan sinus, segitiga, dan kotak. Kemudian atur semua frekuensi amplitudo yang ada di setiap bagian. Jika sudah maka frekuensinya bisa diatur menggunakan berapa Hz.
Oscilloscope (Osiloskop)
Pengertian Osiloskop
Oscilloscope atau yang biasa disebut dengan osiloskop merupakan sebuah alat ukur elektronik. Alat ini biasa digunakan untuk mengukur frekuensi, periode dan melihat berbagai bentuk gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal video, bentuk gelombang tegangan listrik arus bolak balik dan tegangan listrik arus searah yang berasal dari daya atau baterai.
Selain itu, dengan melakukan pengaturan maka Anda juga dapat mengetahui perbedaan fasa antara sinyal masukan dengan sinyal keluaran. Osiloskop terbagi dalam dua bagian penting, yaitu display dan panel control:
- Display
Display memiliki tampilan sama seperti layar pada televisi. Display yang ada pada osiloskop memiliki fungsi untuk menampilkan sinyal uji. Pada bagian ini nampak ada garis-garis melintang secara vertikal dan horizonal dengan bentuk kotak-kotak atau yang biasa disebut sebagai div. Arah horizontal akan mewakili sumbu waktu sedangkan garis vertikal akan mewakili sumbu tegangan.
- Panel Control
Panel kontrol merupakan bagian yang berisi berbagai macam tombol yang dapat digunakan untuk menyesuaikan tampilan yang ada di layar. Berikutini adalah beberapa tombol yang ada pada panel osiloskop:
- Focus: Memiliki fungsi sebagai pengatur fokus.
- Intensity: Memiliki fungsi untuk mengatur kecerahan garis yang ingin ditampilkan pada layar.
- Trace Rotation: Digunakan untuk mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 pada layar.
- Volt/Div: Untuk mengatur jumlah tegangan yang diwakili oleh satu div pada layar.
- Time/Div: Untuk mewakili jumlah waktu yang diwakili oleh satu div pada layar.
- Position: Berfungsi untuk mengatur posisi normal sumbu X (saat sinyal masukan masih nol).
- AC/DC: Mengatur fungsi kapasitor kopling yang ada pada terminal masukan osiloskop. Apabila tombol pada posisi AC maka untuk terminal masukan harus ditambah dengan kapasitor koping sehingga nantinya akan melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Tetapi jika tombol berada pada posisi DC maka sinyal akan langsung terukura dengan komponen DC-nya juga diikutsertakan.
- Ground: Memiliki kegunaaan untuk melihat letak posisi ground yang ada pada layar.
- Channel ½: Memilih saluran atau kanal yang ingin digunakan.
Berikut ini adalah keterangan gambar dari panel kontrol osiloskop dual trace diatas:
- Vertical Input: Input terminal untuk saluran channel-A atau saluran A.
- AC-GND-DC: Merupakan penghubung input vertikal khusus untuk saluran A.
- MODE
- CH-A merupakan tampilan berupa gelombang channel-A atau saluran A.
- CH-B merupakan tampilan berupa gelombang channel-B atau saluran B.
- Dual merupakan batas ukur atau range mulai dari 0,5 sec/DIV sampai dengan 1 msec (milli second)/DIV, kedua frekuensi yang berasal dari saluran CH-A dan CH-B akan saling berpotongan pada frekuensi 200k Hz. Sedangkan pada batas ukura atau range mulai dari 0,5 msec/DIV sampai dengan 0,2 µ sec/DIV saklar jangkauan ukur kedua saluran digunakan secara bergantian. DD: CH-A dan CH-B akan langsung dijumlahkan. Caranya adalah dengan menekan tombol Pull Invert sehingga didapat SUB MODE.
- Volts/Div variabel yang digunakan untuk saluran CH-A
- Volts/Div pelemah vertikal atau vertical attenuator yang digunakan untuk saluran CH-A.
- Mengatur pada posisi vertikal khusus untuk saluran atau channel CH-A.
- Mengatur dengan posisi horizonal.
- Sweep Time/DIV
- Sweep Time/DIV Variable
- EXT-TRIG untuk mentrigger sinyal masukan (input) yang berasal dari luar.
- Cal untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak menuju puncak.
- TEST skalar untuk dapat mengubah fungsi dari osiloskop menjadi sebuah penguji komponen atau componen tester. Jika digunakan sebagai penguji komponen maka tekan tombol Sweep Time/DIV di “set” dengan posisi CH-B untuk mode X-Y. Sedangkan pada posisi GND maka tombol AC-GND-DC.
- Tringering Level.
- Lampu Indikator.
- Slope (+) dan (-) untuk menyesuaikan polaritas slope (berupa gelombang).
- Sync dalam mode pilihan posisi sklar pada AC, HF REJE atau TV.
- GND terminal ground/arde/tanah.
- Source untuk menyesuaikan dalam pemilihan sinyal atau synronize signal selectop. Apabila tombol Source dalam posisi:
- INT: Sinyal yang berasal dari A (CH-A) dan channel B (CH-B) untuk kebutuhan pen-triggeran/penyulutan yang saling dijumlahkan,
- CH-A: Sinyal khusus untuk pen-trigger-an yang hanya berasal dari CH-A,
- CH-B: Sinyal untuk pen-trigger-an yang berasal dari CH-B,
- AC: Gelombang AC memiliki bentuk yang disesuaikan dengan sumber sinyal AC itu sendiri,
- EXT: sinyal yang masuk dalam EXT TRIG dibelokkan atau dibengkokkan berdasarkan dengan sumber sinyal.
- Power ON dan Off
- Focus memiliki kegunaan untuk memberikan tampilan bentuk gelombang yang optimal.
- Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan pada tampilan bentuk gelombang supaya lebih mudah dilihat.
- Trace Rotator memiliki fungsi untuk selalu memposisikan tampilan garis pada layar supaya selalu berada dalam posisi horisontal. Dalam hal ini dibutuhkan obenguntuk memutar trace rotator.
- CH-B Position merupakan tombol pengatur untuk pemakaian CH-B atau saluran B.
- Volts/Div merupakan pelemah khusus untuk CH-B.
- Variabel
- Vertical Input khusus untuk CH-B.
- AC-GND-DC untuk CH-B memiliki fungsi yang sama dengan penjelasan pada nomor 2.
- Componet Test In terminal khusus untuk komponen yang ingin diuji.
Gelombang pada Osiloskop
Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis gelombang yang dapat ditampilan pada layar monitor osiloskop, yaitu:
- Gelombang segitiga
- Gelombang sinusoida
- Gelombang blok
- Gelombang gigi gergaji